![]() |
Ilustrasi |
JAKARTA,
Radar Bharindo - Pasukan perdamaian PBB asal Indonesia dikabarkan ditangkap oleh pihak
berwenang di Darfur Utara, Sudan. Hal ini terungkap dari pemberitaan media
setempat yakni The Sudanese Media Centre. Pasukan Indonesia tersebut tergabung
dalam Misi Perdamaian Gabungan Uni Afrika (UNAMID)
Dalam situs tersebut, mereka
ditangkap karena diduga menyelundupkan senjata melalui Bandara Al Fashir,
Jumat 20 Januari 2017.
Menanggapi hal tersebut, Ses
National Central Berau (NCB) Interpol, Brigjen Naufal Yahya, mengatakan sudah mendengar
kabar tersebut. Namun, Polri akan mengecek terlebih dulu kebenarannya.
"Masih kita cek itu, karena
kan belum pasti. Senjata itu enggak tahu juga milik siapa ya. Bareng
sama punya kontingen kita. Makanya kami akan cek dulu," ujar Naufal ketika
dihubungi di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Oleh karena
itu, Polri akan mengirim tim ke sana. "Kita juga mau menurunkan
tim ke sana," lanjut dia.
Sementara itu, Karopenmas Divisi
Humas Polri, Brigjen Rikwanto menjelaskan Polri akan mendalami informasi yang beredar
di Media Sudan tersebut.
"Kita sedang dalami, dan
telaah informasinya karena di luar negeri. Itu kan beredar dari medsos di sana
juga dan media di sana (Sudan)," katanya.
Ketika ditanyakan jika terbukti
pasukan Indonesia tersebut menyembunyikan senjata, Rikwanto enggan menjawabnya.
"Jangan kalau-kalau, kita dalami dulu aja," katanya.
Polri pertama kali mengirimkan
pasukan untuk misi perdamaian dalam United Nations-African Union Mission in
Darfur (UNAMID) pada 2008. Setiap tahunnya, lebih dari 100 orang pasukan
dikirim untuk misi ini. Mereka tak hanya bertugas sebagai Satgas Formed Police
Unit (FPU). Ada juga yang ditugaskan sebagai Police Adviser (PA).
Rencananya, 20 Januari 2017 ini,
Polri kembali mengirim pasukan ke Sudan. Sebanyak 140 personel yang tergabung
dalam Satgas Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit ke-9 itu akan bertugas
menggantikan FPU Unit 8. Mereka bakal berada selama setahun di sana.
"Keberadaan pasukan 140
persenel diharapkan mampu memelihara dan menciptakan rasa aman dan damai di
Sudan pasca-konflik berkepanjangan," ujar Kapolri Jenderal Tito
Karnavian di Lapangan Baharkam Polri, Jakarta, Kamis 19 Januari 2017. (Red)
0 Komentar