![]() |
Kapolri Jendral Tito Karnavian |
JAKARTA, Radar Bharindo - Kapolri Jendral Tito Karnavian mengancam akan
melepaskan jabatan anggota bila tak mampu menunjukan prestasi. Tak tanggung
karir dan kepangkatan menjadi acuan tolak ukur dirinya dalam ungkap kasus
narkoba.
"Jika tidak berprestasi, siap-siap untuk dilepas
jabatanya. Sebaliknya pun begitu. Bagi yang berprestasi akan dinaikat
pangkat," kata Tito saat mendatangi pabrik ekstasi di kawasan Green Sedayu
Park Blok GS 11 nomer 2, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Untuk menindaklanjuti hal itu, Tito memiliki pandangan
sendiri. Evaluasi satuan kerja akan terus dilakukan dalam beberapa waktu bulan
sekali. Dengan demikian pemantauan bisa dilakukan secara intens.
Dalam kesempatan itu, Tito menegaskan, perang terhadap
narkoba gencar dilakukan pihaknya. Awal tahun ini, Polda Metro Jaya berhasil
membongkar dua sindikat terpisah. Tujuh orang diamankan, tiga di antaranya
tembak mati.
Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan 106,3
kg sabu-sabu, 560 butir happy five, dan 202.935 butir ekstasi diamankan. Tujuh
pelaku itu berinial WCH (23), AR (36), NK (46), S (47), BY (40), AK (40), dan
AA (33).
Mereka terbagi dalam dua jaringan berbeda. Dimana WCH,
AR, NK merupakan bandar ekstasi jaringan Tiongkong. Dan sednakan S, BY, AK, dan
AA, mengubahkan bandar sabu-sabu dari Taiwan. Dari ketujuhnya, tiga pelaku,
yakni WCH (WNA Tiongkok) , BY dan S, harus tewas usai melakukan perlawanan.
"Ketiga bandar itu kami tembak, dan tewas di lokasi kejadian,"
ucapnya.
Sikap tegas tersebut diberikan untuk memberikan efek
jera terhadap seluru para bandar narkoba. Tidak ada kata toleransi untuk
mereka. Sebab itu, dirinya menegasakan agar para bandar narkoba tidak
menjalankan bisnis haram tersebut di Indonesia. Kalau tidak, liang kubur menjadi
jalan terakhir untuk mereka.
"Kalau tidak mau mati, sebaiknya para bandar
tidak mengedarkan narkoba disini (Indonesia)," tegasnya.
Sumber : Sindo
0 Komentar