![]() |
Kapal Rusia Admiral Grigorovich. ©2017 military-today.com
|
Radar Bharindo, - Serangan rudal yang dilakukan
Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalan militer Suriah bikin geram Rusia.
Sebagai tanggapan atas tindakan itu, negara Beruang Merah itu mengirimkan
sebuah kapal perang modern mereka ke perairan Suriah.
Dilansir the Independent, Sabtu (8/4), kapal perang bernama
Admiral Grigorovich ini juga dilengkapi rudal jelajah. Kapal tersebut selama
ini ditempatkan di Laut Hitam.
"Kapal ini akan beroperasi di kawasan tersebut untuk
menghadapi perubahan situasi militer," lapor media pelat perah Rusia, sembari
menambahkan kapal itu dilengkapi rudal jelajah, sistem pertahanan rudal,
artileri, senjata anti-pesawat, torpedo dan sebuah dok helikopter.
Admiral Grigorovich juga sebelumnya pernah melintasi Selat
Inggris saat melakukan perjalanan untuk membombardir Aleppo, kapal ini
merupakan satyu dari enam kapal Rusia dan empat kapal pendukung lainnya di
timur Mediterania.
Pangkalan Udara Shayrat di dekat Homs, Suriah, dihantam 59
rudal jelajah jenis Tomahawk yang diluncurkan dari dua kapal perang AS, Jumat
(7/4) dini hari. Serangan itu menewaskan enam tentara loyalis Assad,
pesawat-pesawat, penyimpanan amunisi dan sejumlah bangunan.
Rusia merupakan salah satu negara yang menggunakan pangkalan
itu, namun AS memperingati pasukan Rusia untuk menjauh. Tidak ada satupun
tentara Kremlin yang terbunuh.
Moskow telah menyatakan kecamannya terhadap pengeboman yang
dilakukan AS, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Meski
demikian, Rusia berencana memperkuat pertahanan udara Suriah untuk menghadapi
agresi AS.
"Untuk melindungi objek infrastruktur Suriah yang paling
sensitif sebagai langkah yang segera diimplementasikan untuk memperkuat dan
meningkatkan keefektifan sistem pertahanan udara atas angkatan bersenjata
Suriah," papar Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan
tentaranya untuk meluncurkan serangan langsung terhadap Suriah. Tindakan ini
dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas serangan gas beracun yang menewaskan
sekaligus melukai ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
"Ini adalah kepentingan vital keamanan nasional bagi
Amerika Serikat untuk mencegah dan menghalangi penyebaran dan penggunaan
senjata kimia mematikan. Malam ini saya serukan kepada bangsa-bangsa
bermartabat untuk bergabung dan mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di
Suriah," tegasnya, seperti dilansir USA Today, Jumat (7/4).
Gubernur Provinsi Homs, Talal Barazi, menyebut serangan itu
tidak membuat pemerintah Suriah takut. Dia juga menuding AS dan Israel memberi
dukungan atas terorisme di Suriah.
"Serangan ini tidak akan menghalangi kami untuk
melanjutkan perang terhadap terorisme. Kami tidak terkejut melihat Amerika dan
Israel mendukung terorisme," ujar Talal dalam sambungan telepon saat
diwawancara stasiun televisi Al-Ikhbariah milik pemerintah Suriah. (Red)
Sumber: Merdeka.com
0 Komentar