![]() |
Anggota Densus 88, saat menjemput anggota DPRD Pasuruan di Bandara Juanda Suranbaya |
Radar Bharindo, Jakarta - Anggota DPRD Pasuruan dari
Fraksi PKS, Muhammad Nadir Umar dan seorang aktivis LSM bernama Budi Mastur
dijemput oleh Densus 88 (Antiteror). Densus 88 melakukan tindakan ini karena
kedua pria itu dideportasi dari Turki setelah mencoba masuk ke Lebanon.
Dijelaskan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi
Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, kedua orang itu ke Turki untuk menyalurkan
bantuan senilai USD 20 ribu untuk para pengungsi Suriah.
![]() |
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto |
"Akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan
Lebanon," tutur Rikwanto dalam keterangannya, Minggu (9/4/2017).
Kedua orang ini bernaung di Yayasan Qouri Umah dan berniat
menjalankan misi kemanusiaan. Aktivitas mereka berlangsung mulai 31 Maret
hingga kembali ke Indonesia pada 6 April.
Umar dijemput Densus 88 di Bandara Juanda Surabaya, sedangkan
Budi Mastur dijemput Densus 88 di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Berikut
kronologi aktivitas mereka hingga dijemput Densus 88:
31 Maret 2017
berangkat melalui rute Bandung, Surabaya-Kuala
Lumpur-Istanbul.
1 April 2017
sampai di Istanbul dan dijemput oleh perwakilan dari Yayasan
Qouri Umah yang berada di Istanbul. Pada sore harinya kemudian sempat
mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul (penyaluran
bantuan).
2 April 2017
berangkat ke Gaziantep (Turki) untuk penyaluran bantuan dan
kemudian sore harinya dilanjutkan ke Kota Rayhanli (perbatasan Turki-Suriah).
Setelah selesai melakukan penyaluran bantuan kemudian menginap di kantor cabang
Qouri Umah di Rayhanli dan kemudian kembali ke Istanbul.
4 April 2017
berangkat ke Lebanon dari Istanbul dan setelah sampai di
Lebanon, terkendala mengenai visa dan kemudian dikembalikan ke Istanbul dan
setelah sampai di Istanbul kemudian diketahui bahwa mereka telah memasuki daerah
perbatasan dan kemudian diamankan oleh Imigrasi.
5 April 2017
dilakukan pemeriksaan di RS di Istanbul.
6 April 2017
kemudian dideportasi ke Indonesia (Bandung dan Surabaya) via
Kuala Lumpur.
Kini,
Muhammad Nadir Umar diinterogasi di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA)
Kementerian Sosial Bambu Apus. Rencananya, begitu selesai diinterogasi, Umar
akan dipulangkan ke keluarganya. (Red)
0 Komentar