![]() |
Ilustrasi, Jenis obat-obatan yang sering diburu pelajar |
Pelajar dibujuk mengkonsumsi dengan
alasan supaya bisa menyelesaikan soal ujian dan nyaman belajar, harganyapun
terjangkau uang jajan siswa,(berkisar sepuluh ribuan perbutir).
Radar Bharindo, Karawang - Berdasarkan hasil pemeriksaan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Karawang pada tahun 2016 pada siswa SMP yang baru masuk SMA/SMK. Sebanyak 70 persen siswa di Karawang telah mengkonsumsi narkotika jenis eksimer.
Kalau misalnya ada 1000 siswa berarti sekitar 700 siswa yang sudah mengkonsumsi. saya tidak tahu eksimer ini seperti apa, tentunya ini sangat berbahaya bagi dunia pendidikan," ujar kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Nandang Mulyana.
Diketahui Eksimer merupakan obat dalam golongan obat anti-psikopatik. Penggunaan obat eksimer lebih banyak digunakan untuk penderita gangguan mental.
Melihat keprihatinannya pecandu narkoba ditingkat pelajar.
Pemerintah setempat yang telah berkomitmen bersama dengan BNNK Provinsi Jawa
Barat akan terus menggalakkan program pemberantasan narkoba ditingkat pelajar.
"Sesuai dengan komitmen itu kami akan terus meningkatkan
pengawasan . Diantaranya adalah melakukan tes urine bagi siswa SMP yang akan
melanjutkan ke SMA/SMK dan juga bagi siswa yang akan lulus SMA/SMK,"
ujarnya.
Nandang mengatakan pada tahun ini 36.168 siswa SMP yang akan
melanjutkan ke SMA/SMK. "Anggaran pemeriksaan selanjutnya akan diserahkan
kepada orang tua. Jadi orang tua tidak perlu khawatir, karena ini untuk
keselamatan anak-anak mereka," ujarnya.
Setiap siswa yang terbukti mengkonsumsi narkoba. Pihak
sekolah dilarang untuk melakukan pemecatan terhadap para siswa tersebut.
"Pada tahun 2016 yang lalu ada 21 siswa yang terbukti mengkonsumsi narkoba
tingkat satu. Dan langsung dilakukan rehabilitasi, mereka
tidak dikeluarkan dan tetap Sekolah," kata dia.
Untuk biaya tes urine, menurut Nandang mengatakan hal
tersebut akan dibicarakan antara pihak sekolah, orang tua dan BNNK. Sehingga
hal tersebut dinilai tidak akan memberatkan para orang tua murid.
"Kalau harga alat tesnya nanti akan dijelaskan oleh
pihak BNN," pungkasnya. (Kbr,Red)
Sumber : KOBER
0 Komentar