![]() |
Photo Ilustrasi |
Radar Bharindo, Jakarta - Salah seorang bekas tenaga
kerja Indonesia (TKI) di Riyadh Arab Saudi, Misnah, membeberkan lokasi
penyekapan sejumlah tenaga kerja Indonesia di negara itu.
Dalam penuturannya kepada KBR, Misnah menyebutkan, lokasi
penyekapan itu berada di tengah kota Riyadh dan lokasinya berdekatan dengan
tempat pembuangan sampah yang sangat kumuh dan kotor. Namun ia tidak ingat nama
tempat itu. Hanya saja, kata Misnah, lokasinya mudah ditemukan.
"Di dekat situ ada supermarket cukup besar. Saya sudah
berikan alamat pastinya kepada orang KBRI di Riyadh," kata Misnah kepada
KBR, Kamis (6/4/2017).
Misnah mengatakan para buruh migran yang disekap di tempat
itu mengalami penurunan kondisi kesehatan yang drastis. Ia mengatakan, selama
disekap dan disiksa di asrama penampungan TKI itu, ia mengalami gangguan
pernafasan hingga berat badannya turun.
"Selama dua bulan saya sakit, tidak ada yang merawat.
Ibu asrama bilang, kalau belum sekarat tidak akan mungkin dibawa ke rumah
sakit. Alasannya, ada yang dibawa ke rumah sakit, tapi malah kabur," kata
Misnah.
Misnah menduga, praktik penyekapan TKI itu mendapat
perlindungan dari pejabat atau orang penting di negara itu, sehingga tak
tersentuh aparat keamanan.
"Ibu asrama bilang, 'polisi di sini sudah dibayar, jadi
percuma saja kalian kabur dan bilang ke polisi. Sebab polisi akan membawa
kembali kalian ke sini', begitu kata bu asrama itu," lanjut Misnah.
Diinvestigasi
Kemenlu
Kementerian Luar Negeri sampai saat ini masih menyelidiki
kebenaran dari pengakuan Misnah tersebut. Direktur Perlindungan WNI di
Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Riyadh sudah
meminta keterangan dari Misnah.
"Saat ini KBRI di Riyadh sedang memverifikasi dan
menginvestigasi kebenaran dari keterangan Bu Misnah," kata Muhammad Iqbal,
Kamis (6/4/2017).
Misnah merupakan salah seorang dari 10 TKI di Riyadh Arab
Saudi yang dipulangkan ke Indonesia. KBRI, kata Muhammad Iqbal, sudah meminta
keterangan dari para TKI itu. Sayangnya, kata Iqbal, dalam berita acara
pemeriksaan, para TKI itu memberikan keterangan yang berbeda-beda sehingga
perlu waktu untuk membuktikan keterangan mereka.
"Kalau bukti-buktinya ada, polisi Riyadh sudah
menyatakan siap membantu melakukan penggerebekan, sebagaimana yang sudah
berkali-kali pernah kita lakukan bersama," kata Iqbal.
0 Komentar