![]() |
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Photo Dok Mabes TNI) |
Radar Bharindo, Riau – Panglima TNI Gatot Nurmantyo
mengatakan penyebab konflik dan perang kini bergeser bukan lagi akibat
perbedaan agama, suku dan bahasa, melainkan untuk memperebutkan energi sebuah
negara oleh negara lain.
"Semua konflik melanda negara-negara penghasil minyak,
yang terakhir terjadi di Suriah dan Ukraina. Sekarang, 70 persen konflik karena
energi, dan nanti akan berubah ke tujuannya merebut pangan dan air yang
konfliknya bergeser ke negara ekuator," tegasnya saat memberikan kuliah
umum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Rabu.
Menurut Panglima, negara-negara ekuator yang menjadi ancaman
konflik berlokasi di Asia Tenggara, Afrika Tengah dan Amerika Latin. Indonesia
tidak luput menjadi sasaran karena kekayaan alam dan jumlah populasi
penduduknya.
"Kalau tidak waspada, kita bisa diusir dari negeri ini.
Seperti Indian di Amerika dan Aborigin di Australia," ujar Panglima TNI.
Panglima TNI mengingatkan, ancaman tersebut bisa dikalahkan
selama rakyat dan generasi muda Indonesia berpegang teguh pada Pancasila untuk
menjaga kebhinekaan NKRI.
Tokoh pendiri Indonesia menempatkan lima sila Pancasila yang
mengandung makna mendalam tentang : Ketuhanan, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, dan Demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi musyawarah untuk
mencapai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
0 Komentar