![]() |
PARAH: Seorang lelaki menggendong korban yang tubuh dan bajunya sudah basah dengan darah. |
Radar Bharindo – Ledakan bom bunuh diri dekat
green zone di Kabul, Afghanistan, menodai Rabu (31/5) pagi ini. Ratusan orang
yang bersiap melakukan aktifitas rutin mereka harus menghadapi teror yang tidak
terduga.
![]() |
PANIK: Tampak para korban panik berlarian sambil bercucuran
darah
|
Sementara ini berdasar keterangan kementerian kesehatan ada
80 orang tewas dalam insiden mematikan tersebut. Sementara, ratusan korban
lain, sekitar 300 orang terluka parah. Sebagian besar dari mereka terluka di
bagian kepala. Darah mengucur membasahi tubuh mereka. Baju-baju kerja, jas-jas
rapi dengan dalaman kemeja putih, dan kaftan resmi, berlumuran darah.
![]() |
DARURAT: Seorang lelaki yang terluka di kepala dibantu
beberapa orang menunju ambulan terdekat.
|
Ismail Kawasi, juru bicara kementerian kesehatan publik mengatakan
para korban luka dibawa ke berbagai rumah sakit di Kabul. Seorang saksi mata
mengatakan mobil-mobil penuh dengan orang terluka yang hendak dibawa ke rumah
sakit. ”Semua panik. Anak-anak, perempuan, dan lelaki berusaha mencari teman
dan keluarga yang ada di dekat lokasi kejadian,” kata saksi mata itu.
![]() |
SELAMAT TAPI LUKA: Para korban sebagian besar hendak berangkat kerja. |
Gedung hancur dan ratusan mobil terbakar habis. Setidaknya
ada 50 mobil yang hancur tak berbentuk. Basir Mujahid juru bicara untuk
kepolisian Kabul memastikan kalau ledakan terjadi dekat dengan Kedutaan Jerman.
”Namun sulit memastikan target asli dari pelaku,” ujarnya.
![]() |
HAMPIR PUTUS: Jari telunjuk tangan kiri perempuan ini hampir putus. Dia berlari mencari petrolongan. |
Pasalnya, ledakan itu terjadi dekat dengan green zone yang
merupakan rumah gedung-gedung penting termasuk istana kepresidenan dan kedutaan
besar asing. Selain pertanyaan mengenai pelaku, besarnya peledak yang digunakan
juga menjadi tanda tanya.
”Bagaimana bisa ledakan dari sebuah kendaraan mampu
menghancurkan gedung setinggi tiga meter dan ikut meledakkan mobil-mobil?” ujar
wartawan BBC Harun Najafizada di Kabul.
![]() |
DARAH DIMANA-MANA: Lelaki ini sudah mendapatkan pengobatan dari luka yang dialaminya di kepala. |
Besarnya ledakan dan efek samping dari ledakan itu menjadikan
bom bunuh diri itu serangan paling mematikan di Kabul selama ini. ”Saya tidak
pernah melihat ledakan mengerikan sepanjang hidup saya sampai hari ini,” kata
Sayed Rahman, seorang pemilik toko kepada Reuters. Toko Sayed pun hancur tak
berbentuk. (reuters/BBC/CNN/tia/JPK,JPc,Red)
0 Komentar