![]() |
Visual reaksi bom ikan (RBI) |
Radar Bharindo - Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) terus memberantas pengebom ikan. Pemakaian bom oleh nelayan
sangat merusak terumbu karang. Penggunaan bom seberat 250 gram akan menyebabkan
luasan terumbu karang yang hancur mencapai 5,30 m2.
Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Eko
Djalmo Asmadi, mengatakan nelayan mendapat pasokan bahan peledak dan detonator
dari Malaysia, lewat penyelundupan.
"Yang pasti rata-rata dari impor, itu dari Malaysia.
Kalau dari rute masuknya itu, dari Johor dan Kinabalu. Ujungnya dikirim ke
Makassar dan ke Bali," terang Eko ditemui di kantor KKP, Jakarta, Rabu
(7/6/2017).
![]() |
Contoh macam jenis bom ikan |
Bahan peledak yang digunakan para nelayan nakal ini umumnya
menggunakan pupuk amoniak (urea) dan dicampur dengan bahan peledak, solar, dan
black powder. Pelaku sendiri tidak bekerja sendiri, melainkan dibagi dalam
beberapa tim dengan komunikasi dan pembagian tugas yang sangat rapi.
Menurut dia, umumnya nelayan menggunakan 2 jenis bom ikan.
Pertama berasal dari pupuk urea yang dicampur dengan solar, lalu dikeringkan
dan dimasukkan dalam botol kemudian diberi detonator sebagai sumbu yang
dibakar. Bom kedua yakni bahan peledak yang dirakit tapi berbahan mesiu.
"Kita kalau nelayan bawa pupuk saja enggak bisa kita
tangkap langsung, jadi susah tangkap basah. Itu sulitnya, yang bisa menangkap
itu Polair," ucap Eko.
Beberapa wilayah yang diidentifikasi banyak aktivitas
pengeboman ikan antara lain perairan Lombok Timur, Belitung, Lampung, Karimun
Jawa, Bawean, Kepulauan Spermonde, Flores Timur, Alor, dan Pangkep.(Dtk,Red)
Sumber : Detik.com
0 Komentar