![]() |
Para pejabat terduga koruptor saat digiring Petugas Satuan Tindak KPK |
Radar Bharindo – Tim Satgas Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) gencar melancarkan operasi tangkap tangan (OTT) dalam dua pekan
terakhir.
Sembilan orang diringkus KPK karena terlibat rasuah jelang Lebaran 2017. Mereka
diciduk dalam empat operasi senyap.
Catatan Okezone, empat aksi penindakan di dua daerah
dilakukan KPK menjelang Lebaran. Tak tanggung-tanggung pula, delapan pejabat daerah dan
satu Kasie Intel Kejati Bengkulu ditangkap KPK.
Adapun operasi senyap lembaga antirasuah pada Juni 2017,
mengarah ke dua daerah di Indonesia. Dua daerah yang 'diacak-acak' tim satgas
lembaga antirasuah tersebut yakni Bengkulu dan Jawa Timur.
OTT
Ketua Komisi B DPRD dan Kadis di Jawa Timur
![]() |
Kadis Peternakan Provinsi Jatim, Rohayati, saat digiring petugas keruang KPK |
Operasi senyap ini dilancarkan Senin 5 Juni 2017. Dalam
kegiatan penindakan ini, satgas mengamankan enam orang yang diduga terjerat
kasus suap. Mereka adalah Ketua Komisi B DPRD Jatim, Mochammad Basuki; Kadis
Pertanian Provinsi Jatim, Bambang Heryanto; Kadis Peternakan Provinsi Jatim,
Rohayati; Ajudan Kadis Pertanian, Anang Basuki Rahmat; serta dua staf DPRD
tingkat 1, Rahman Agung dan Santoso.
Dalam OTT tersebut, satgas menyita uang Rp150 juta dalam
pecahan Rp100 ribu. Diduga, uang suap tersebut merupakan
bagian dari pembayaran triwulanan kedua para Kadis dari total komitmen fee
sebesar Rp600 juta.
![]() |
Rompi orang Ketua Komisi B DPRD Jatim M Basuki, saat ditangkap petugas KPK |
Uang dugaan suap tersebut diberikan kepada Anggota DPRD Jawa
Timur berkaitan dengan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemantauan provinsi
jatim tentang penggunaan anggaran tahun 2017.
Keenamnya pun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan
suap dan telah dilakukan penahanan tahap pertama untuk 20 hari kedepan
di rumah tahanan (Rutan) yang berbeda-beda.
OTT Pejabat
Kejati Bengkulu
OTT dilancarkan Tim Satgas KPK ini hanya
selang empat hari usai meringkus Ketua Komisi B DPRD dan dua Kadis Pemprov
Jatim. Dalam operasi senyap ini, KPK mengamankan Kasie Intel III Kejati
Bengkulu, Parlin Purba. Dia diduga tersangkut kasus dugaan suap proyek di
Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, tahun 2015-2016.
![]() |
Rompi orange Kasie Intel III Kejati Bengkulu, Parlin Purba, saat diapit petugas diruang KPK. |
Selain Parlin, Satgas KPK juga mengamankan Amin Anwari,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta Murni Suhardi, Direktur PT Muko-Muko,
Putra Selatan Manjudo.
Bukan hanya itu, KPK juga menyita uang senilai Rp10 juta.
Ketiga tersangka tersebut diduga terlibat kasus suap proyek di Balai Wilayah
Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, tahun 2015-2016.
Dari OTT tersebut, kemudian muncul sebuah sindiran untuk KPK
lewat sebuah gambar di media sosial. Gambar tersebut menampilkan para Jaksa
dengan memegang sebuah tulisan dengan tanda pagar (tagar) OTTRecehan.
OTT
Pimpinan DPRD dan Kadis PU Mojokerto
OTT berlangsung di Jumat 16 Juni 2017 dini hari. Enam orang
ditangkap KPK. Namun, setelah diperiksa, KPK menetapkan empat orang tersangka.
Keempatnya diduga tersandung kasus dugaan suap pemulusan pengalihan anggaran
hibah Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS) menjadi anggaran Program
Penataan Lingkungan pada Dinas PUPR Mojokerto, tahun anggaran 2017.
![]() |
Rompi orange Ketua DPRD Mojokerto Purnomo |
Empat orang tersangka tersebut yakni, Ketua
DPRD Kota Mojokerto asal PDIP, Purnomo, serta dua wakilnya, Umar Faruq dan Abdullah
Fanani. Sementara satu tersangka lainnya yakni, Kadis PU
Mojokerto, Wiwiet Febryanto.
Dalam OTT tersebut, Satgas pun mengamankan uang sebesar Rp470
juta. Dari uang Rp470 juta tersebut, KPK
mengindikasikan ada aliran dana sejumlah Rp170 Juta sebagai uang suap setroan
triwulan dari Kadis PU Mojokerto, Wiwiet untuk DPRD Mojokerto.
OTT Gubernur
Bengkulu dan Istrinya
Paling anyar, Satuan Tim Tindak KPK menangkap Gubernur
Bengkulu Ridwan Mukti bersama dengan istrinya Lily Martiani Maddari, serta tiga
orang lainya. Kelimanya ditangkap di Bengkulu, Selasa 20 Juni 2017 pagi.
![]() |
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti bersama dengan istrinya Lily Martiani Maddari, saat ditangkap Satuan Tindak KPK |
Dalam operasi senyap KPK itu, satgas menyita uang pecahan
rupiah dalam satu kardus. Diduga, uang tersebut akan dijadikan suap untuk
memuluskan proyek peningkatan jalan di Bengkulu.
Kelima orang tersebut pun saat ini masih menjalani
pemeriksaan intensif oleh penyidik KPK. Rencananya, hari ini KPK akan
mengumumkan status hukum kelima orang yang ditangkap tangan pada Selasa
kemarin. (Red)
Referensi Berita :
Sumber : okezone.com
0 Komentar