![]() |
Suroto, Ketua Umum Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) |
Radar Bharindo - Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi
Strategis (AKSES) mencatat setiap orang rakyat Indonesia termasuk bayi yang
baru lahir, menanggung beban utang sebesar Rp16 juta.
"Perhitungan ini didapat dari jumlah utang kita yang
sudah mencapai Rp4.274 triliun dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia sekarang
sebanyak 257 juta orang," kata Ketua Umum AKSES Suroto di Jakarta, Minggu
(18/6/2017).
Kondisi itu, kata Suroto, seperti dikutip Antara, bisa
membahayakan ekonomi Indonesia secara umum. Sebab, struktur ekonomi hingga kini
masih didominasi pelaku usaha besar.
Suroto mencontohkan, hanya 0,02 persen penduduk Indonesia
yang menguasai Rp3.100 triliun atau setara 25 persen total Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia.
"Kenapa ini sangat berbahaya ? Sebab perilaku orang kaya
di Indonesia itu suka menumpuk hartanya di luar negeri, namun meninggalkan
utang di dalam negeri ketika terjadi krisis ekonomi," katanya.
Terlebih, Suroto menilai banyak infrastruktur yang dibangun
saat ini cenderung difungsikan untuk mendorong faktor "endorsement"
bagi kelancaran investasi asing di Indonesia.
"Padahal kita tahu mereka itu hanya ingin
mengeksploitasi sumber daya alam kita dan hanya satu tanggung jawabnya,
keuntungan," ujarnya.
Suroto menambahkan, investor yang ada cenderung memilih masuk
ke sektor komoditas ekstraktif dan menguasai sektor tertier terutama perbankan.
"Sementara sektor pangan dan energi kita tetap akan
mereka kendalikan. Kita disandera agar tetap sebagai pasar," katanya.
"Sementara Amerika Serikat sudah mengirimkan sinyalemen
untuk segera merevisi kebijakan moneter mereka, membuat celah investor masuk ke
Indonesia jadi semakin kecil," ujarnya lagi. (Red)
Sumber : sigapnews.co.id
0 Komentar