![]() |
Din Syamsudin, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah |
Ternyata ada yang menyebabkan Din batal menjadi bagian dari
UKP-PIP ini. Dia mengatakan sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Sekretaris
Kabinet (Mensesneg) Pratikno.
Dalam pertemuan tersebut dia mengaku senang karena akan
menjadi bagian dalam lembaga tersebut. Namun Din mengaku pada saat menempati
posisi di lembaga tersebut dirinya akan kritis dalam segi apapun termasuk ke
pemerintah.
"Sebagai tokoh pergerakan Islam dan akademisi saya
terbiasa kritis," ujar Din di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu
(6/7).
Oleh sebab itu pria kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
(NTB) pun meminta maaf kepada Pratikno tidak bisa menerima menjadi bagian dari
UKP-PIP.
Pasalnya sikap kritisnya itu yang menjadi faktor untuk
melakukan penolakan itu.
"Atas kesepakatan saya untuk tidak dimasukan ke jajaran
(UKP-PIP)," katanya.
Sebelumnya beredar nama Din Syamsuddin masuk ke dalam delapan
tokoh untuk menempati di UKP-PIP.
Namun nama Din mendadak digantikan oleh Ketua Umum Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj.
Adapun dalam UKP-PIP yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi), adalah sebagai Dewan Pengarah
ditempati oleh Presiden kelima Megawati Soekarno Putri, Wakil Presiden
keenam Try Sutrisno, dmantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.
Ada juga Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD,
Andreas Anangguru Yewangoe, Wisno Bawa Tenaya, Sudhamek dan Ketua Umum PBNU
Said Aqil Siroj. Sedangkan sebagai Kepala UKP-PIP
adalah Yudi Latif. (Red)
Sumber : JawaPos.com
0 Komentar