![]() |
Kota kuil Kedarnath, India utara, termasuk daerah yang paling parah terkena dampak banjir pada 2013, kata beberapa pejabat. (Foto: Dok.)(Associated Press) |
Radar Bharindo, ~ Banjir di timur laut India menewaskan
setidaknya 83 orang dan menyebabkan kematian tiga ekor badak bercula satu
langka di sebuah taman nasional yang memiliki konsentrasi spesies terbesar di
dunia.
Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di daerah perbukitan
Assam, Arunachal Pradesh, Nagaland dan Manipur selama dua pekan terakhir itu
juga memicu tanah longsor. Di seluruh tempat itu lebih dari 2 juta orang telah
mengungsi.
"Assam adalah daerah yang paling parah dilanda banjir
dan 53 nyawa hilang sejauh ini dalam banjir dan tanah longsor dengan sekitar 2
juta orang mengungsi," kata Menteri Kepala Assam Sarbananda Sonowal kepada
Reuters.
Perdana Menteri Narendra Modi telah mengirim sebuah tim
pejabat pemerintah federal, yang dipimpin oleh menteri dalam negeri junior Kiren
Rijiju, untuk menilai kerusakan tersebut.
Sungai Brahmaputra yang meluap juga telah benar-benar merusak
suaka margasatwa Kaziranga di Assam, yang memaksa hewan untuk melarikan diri ke
daerah yang lebih aman.
Badak bertanduk satu tenggelam pada Jumat (14/7) membuat
jumlah korban hewan yang terancam punah dalam banjir menjadi tiga ekor.
Taman Nasional Kaziranga, sebuah situs warisan dunia UNESCO,
merupakan rumah bagi sekitar 2.500 badak dari sekitar 3.000 populasi dunia.
Hampir 60 hewan lainnya, kebanyakan rusa dan babi hutan, tewas dalam banjir.
Banjir di kawasan utara India itu memaksa 1,5 juta orang
mengungsi. Air di sungai Brahmaputra, yang mengalir dari Cina menuju India dan
Bangladesh, melewati batas ketinggian bibir sungai setelah hujan lebat.
Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan duka cita terhadap
keluarga korban, sementara ribuan orang mencari perlindungan di lebih dari 300
tempat penampungan darurat. Di sisi lain, pejabat setempat menyatakan
"kewaspadaan tertinggi terhadap bahaya kesehatan" untuk menghentikan
penyebaran penyakit.
Upaya besar juga dilakukan untuk menyelamatkan badak bercula
satu dan hewan liar lain, yang berada dalam bahaya, saat banjir menggenangi
Taman Nasional Kaziranga, kata badan PBB, UNESCO.
"Lebih dari 90 persen wilayah Taman Nasional Kaziranga
kini terendam air," kata Menteri Kehutanan negara bagian Assam, Rani
Brahma, kepada Reuters.
Taman seluas 430 km persegi itu adalah habitat bagi 2.500
badak bercula satu. Hewan kini mengungsi di daratan tinggi, termasuk pegunungan
di luar wilayah taman. Namun, saat hewan itu pindah ke daerah lebih tinggi
untuk menghindari banjir, mereka rentan menjadi korban para pemburu binatang
langka. Mereka juga semakin berpotensi menjadi korban tabrakan oleh kendaraan
jika hewan itu berlindung di jalanan.
"Barikade khusus telah dipasang di jalan-jalan utama dan
para penjaga hutan sudah meminta pengendara untuk memacu kendaraan mereka di
bawah kecepatan 40 km per jam," kata penjaga kawasan taman nasional.
Ketinggian air di sungai Brahmaputra diperkirakan terus naik
hingga akhir pekan ini sebelum kembali ke tingkat normal, kata Komisi Pusat
Perairan. (Ant,Red)
berbagai Antara
0 Komentar