![]() |
Salah seorang ustadz
ternama di Karawang sedang memimpin istighosah bersama warga Kampung Pancasila (Photo: Adk)
|
Radar Bharindo, Karawang ~ Seakan tidak peduli berkonflik
dengan siapa, masyarakat Kampung Pancasila, Desa Sinarbaya, Kecamatan
Telukjambe Timur mengaku akan terus memperjuangkan tanah yang saat ini menjadi
tempat tinggalnya.
Perwakilan warga, Adang Surya Atmaja mengatakan, sudah lebih
dari 50 tahun warga secara turun temurun menempati tanah seluas 7 hektar yang
saat ini masih menjadi tempat tinggalnya. Karena menurut Adang, sejak tahun
1961 orang tua mereka sudah menempati tanah tersebut.
“Padah tahun 1974 tanah ini tiba-tiba dilikuidasi oleh
pemerintah untuk Battalion non-aktif. Sekarang kondisinya sudah jadi
perkampungan. Bahkan pembangunan di sini pun sudah masuk atau menggunakan APBD.
Dan sampai saat ini masyarakat terus berjuang dengan cara melakukan gugatan
hukum di PTUN,” tutur Adang, Kamis malam (30/8).
Dikatakan
Adang, pada 1 Maret 2016 memang telah diterbitkan sertifikat tanah atas nama
“Kodam 3 Siliwangi”. Namun karena alasan sudah puluhan tahun menempati tanah
sebagai tempat tinggal, tentu saja masyarakat tidak akan berdiam diri.
“Di PTUN sudah digelar 11 kali persidangan. Nanti 6 September
2017 akan digelar sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi. Dan
masyarakat akan terus memperjuangkan tanah yang sudah puluhan tahun menjadi
tempat tinggalnya,” kata Adang, saat dimintai keterangan disela-sela kegiatan
istighosah dan doa bersama masyarakat Kampung Pancasila.
Diakui
Adang, Kampung Pancasila yang awalnya bernama Dusun Saptamarga ini memiliki 350
KK (Kepala Keluarga) dan 1.500 jiwa jumlah penduduk. Namun kemudian masyarakat
mengusulkan kepada Pemdes, Kecamatan, Bupati sampai Presiden Jokowi untuk
mengganti namanya meenjadi Kampung Pancasila.
“Kabarnya Presiden Jokowi juga sudah menandatangani legalitas
atas usulan Kampung Pancasila ini. Kampung ini dinamakan Kampung Pancasila,
karena kami mampu menjaga persatunan dan kesatuan, serta kerukunan umat
beragama. Meskipun di sini ada dua tempat ibadah (Mesjid dan Gereja), berbeda
agama dan berbeda suku, tetapi kami tetap rukun dan guyub,” paparnya.
![]() |
Masyarakat Kampung Pancasila antusias mengikuti kegiatan Istighosah dan Do'a bersama |
Perwakilan warga lainnya Abu Jafar menyatakan, bahwa
masyarakat Kampung Pancasila akan terus berjuang bersama untuk mempertahankan
tempat tinggalnya. Bahkan Ketua DKM Mesjid Nurul Amal Kampung Pancasila
tersebut juga menegaskan, kegiatan istighosah dan doa bersama malam ini
merupakan bagian dari perjuangan masyarakat.
“Kami
sudah lama hidup bersama di sini. Maka kami akan berjuang bersama juga,” kata
Abu Jafar, saat mengawali sambutan di kegiatan istighosah dan doa bersama yang
digelar masyarakat Kampung Pancasila.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan
di lapangan, kabarnya luas tanah 7 hektar yang saat ini ditempati 350 KK
masyarakat Kampung Pancasila tersebut akan dijadikan perluasan industri salah
satu “anak perusahaan raksasa” di Karawang. Sampai saat ini persoalan sengketa
tanah tersebut masih berada di meja PTUN. Dan untuk mengantisipasi
kejadian yang tidak diinginkan, saat ini masyarakat mendirikan posko dan
berjaga-jaga secara bergiliran. (Adk,RBI 248)
0 Komentar