![]() |
Ketua PCNU Karawang, KH. Ahmad Ruhyat Hasby saat memimpin rapat bersama 30 MWCNU Karawang di kantornya. |
Radar Bharindo, Karawang ~ Menyikapi pernyataan Kepala
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Dadan Sugardan yang
terkesan tidak akan mengindahkan aspirasi Pengurus PCNU Karawang soal protes
sekolah 5 hari (Full Day School), santri dan warga Nahdatul Ulama (NU) Karawang
berencana akan mengepung kantor Bupati Karawang untuk melakukan aksi
demonstrasi.
Ketua PCNU Karawang, KH. Ahmad Ruhyat Hasby mengatakan, dari
awal sikap NU sudah tegas menolak kebijakan sekolah 5 hari yang sedang
diujicobakan oleh Disdikpora Karawang di beberapa sekolah. Terlebih
ditegaskannya, kebijakan sekolah 5 hari bertentangan dengan Perda Nomor 7 Tahun
2011 tentang Diniyah Awaliyah Takmiliyah (DTA).
“Kita
sudah beraudiensi dengan DPRD Karawang, kita sudah beraudiensi dengan Kemenag,
termasuk dengan Disdikpora Karawang. Tetapi mengapa tiba-tiba muncul pernyataan
Kepala Disdikpora yang terkesan menolak aspirasi dari PCNU ini,” tutur KH.
Ahmad Ruhyat Hasbi, saat ditemui disela-sela rapat di kantornya, Rabu (27/9).
Ditambahkan Kang Uyan (sapaan akrab, red), langkah
selanjutnya PCNU Karawang memang akan beraudiensi langsung dengan Bupati
Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana. Ketika Bupati menyatakan sikap yang
sama seperti sikap Kepala Disdikpora, Kang Uyan mengaku akan mengepung kantor
Pemkab Karawang untuk melakukan aksi demonstrasi bersama ribuan santri dan
warga NU.
“Sekali-kalilah
santri dan warga NU juga pengen demo di kantor Bupati Karawang. Karena selama
ini kita memang terkesan dianggap tidak punya power dalam menyikapi sebuah isu
atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” katanya.
Ditambahkan Kang Uyan, semua jalur diplomasi untuk menolak
kebijakan 5 hari sekolah yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017
ini sudah dilakukan oleh Pengurus PCNU Karawang. Dan ketika semua jalur
diplomasi tidak membuahkan hasil, maka jalur aksi akan menjadi pilihan bagi NU di
dalam menyikapi kebijakan pemerintah yang keliru ini.
Baca Juga :
“Saya tegaskan pengurus PCNU Karawang hari ini berbeda dengan
pengurus sebelumnya. Karena dalam khitoh-nya NU akan menjadi rumah besar umat
sampai kapanpun. Sehingga segala macam persoalan kemasyarakatan dan
pemerintahan yang dipandang keliru, maka di situlah NU akan hadir untuk
meluruskan. Dan mengenai penolakan kebijakan sekolah 5 hari ini, PCNU Karawang
masih terus bergerak,” pungkasnya. (Adk,RBI 248)
0 Komentar