![]() |
Sistem rudal
pertahanan S-400 buatan Rusia yang dibeli Pemerintah Arab Saudi. AMERICAN
MILITARY FORUM
|
Radar Bharindo, Riyadh ~ Arab Saudi menjalin kesepakatan
memperkuat basis persenjataannya dengan menggandeng Rusia. Kali ini, Arab Saudi
membeli sistem rudal pertahanan S-400 Rusia senilai US$ 2,1 miliar.
Selain itu, Saudi juga menerima persenjataan canggih lainnya.
Reuters hari Kamis (5/10/2017) mengutip laporan televisi
Al-Arabiya melansir, Arab Saudi juga membeli sistem peluru kendali anti tank
multiguna Kornet EM, TOS-1A, AGS-30, serta Kalashnikov AK-103.
Kesepakatan tersebut terjadi, saat kunjungan kenegaraan Raja
Salman ke Moskow, Rusia.
Rusia dan Arab Saudi juga menandatangani nota kesepahaman
untuk membantu Arab Saudi mengembangkan industri militernya sendiri.
Pembelian S-400 menjadi langkah Arab Saudi memiliki platform
pertahanan rudal paling maju di dunia. S-400 merupakan rudal anti pesawat,
rudal anti balistik, dan sistem rudal anti peluncur yang telah dioperasikan
angkatan darat Rusia sejak tahun 2007.
Pada setiap sistem S-400 menggunakan empat rudal. Mereka
adalah rudal jarak jauh dengan jangkauan 400 km, dan jarak menengah yakni 250
km, 120 km, dan 40 km.
![]() |
Sistem peluru kendali
anti tank multiguna Kornet EM buatan Rusia yang dibeli Pemerintah Arab Saudi.
(THE AMERICAN MILITARY FORUM)
|
Sejauh ini, selain Rusia, sudah ada beberapa negara lain yang
menggunakannya, seperti Belarusia dan China. Adapun Turki dan India sedang
menunggu pengiriman rudal canggih ini.
Riad Kawhaji, Chief Executive Institute of Near East and Gulf
Military Analisis di Dubai mengatakan, basis pertahanan Arab Saudi sejatinya
diisi oleh persenjataan Amerika-Eropa, seperti rudal patriot raytheon.
Kehadiran persenjataan Rusia, lanjut Riad Kawhaji, akan meningkatkan sistem
pertahanan yang sudah ada saat ini.
Dorong
ekonomi Rusia
Kunjungan Raja Salman tersebut juga memiliki makna penting
bagi Rusia. Arab Saudi menyetujui kesepakatan investasi senilai miliaran dollar
AS dengan Rusia. Hal ini tentu menjadi sangat bermakna, kala ekonomi Rusia
tengah dihantam penurunan harga minyak dunia, serta sanksi dari negara-negara
barat.
Dalam kata sambutannya di Moskow, Raja Salman mengatakan
bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan kedua negara, dan
menjaga perdamaian dan keamanan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Kami menekankan bahwa keamanan dan stabilitas kawasan
Teluk dan Timur Tengah merupakan kebutuhan mendesak," ucap Raja Salman,
seperti ditulis Aljazeera, Jumat (6/10). Dia menegaskan agar pihak Iran tidak
mencampuri urusan politik dalam negeri negara lain.
Asal tahu saja, Arab Saudi merupakan pihak yang bertikai di
Suriah dan Yaman. Rusia, seperti Iran, juga merupakan mitra kunci pemerintah
Bashar Al-Assad.
Peta dukungan konflik di Suriah sempat membuat hubungan kedua
negara renggang. Namun kembali membaik, pasca kunjungan putra mahkota Arab
Saudi ke Rusia.
(Tri,Red)
Sumber : Tribunnews.com
0 Komentar