![]() |
Shamma bint Suhail Al
Mazrui (Foto: Instagram/@shamma)
|
Radar Bharindo,Uni Emirat ~ Di usia muda, 23 tahun, Shamma
bin Suhail bin Faris Al Mazrui membuat publik terperangah. Perempuan asal Uni
Emirat Arab itu didaulat sebagai menteri termuda sedunia oleh Guinness World
Records edisi 2018 mendatang.
Terhitung tahun ini, genap satu tahun Shamma menjabat sebagai
Menteri Urusan Pemuda. Ia tentu saja memiliki tanggung jawab besar di
pundaknya. Dan dibutuhkan orang bermental baja dengan kecerdasan di atas
rata-rata untuk mengemban tugas menteri di usia muda.
Shamma memiliki segepok pekerjaan rumah, mulai menghimpun isu
serta aspirasi pemuda di Dewan Menteri, dan menetapkan rencana serta strategi
pengembangan untuk meningkatkan kemampuan pemuda di berbagai bidang.
The future is in the hands of young people adalah ungkapan
tepat untuk menggambarkan pemerintahan UAE yang mulai terbuka dengan kehadiran
sosok perempuan muda lagi cerdas seperti Shamma untuk terjun ke dalam
pemerintahan dan ikut berkontribusi bagi negaranya.
Jelas salah jika menggambarkan sosok Shamma sebatas perempuan
cantik yang dihinggapi keberuntungan sehingga ia bisa menduduki kursi jabatan
mentereng sekelas menteri.
Jauh sebelum ditunjuk untuk jabatan tersebut, Shamma telah
bergerilya di forum-forum penting, baik dalam maupun luar negeri. Ia
menyelesaikan pendidikan sarjana di New York University Abu Dhabi dengan
mengambil konsentrasi keuangan dan lulus tahun 2014.
Setelah itu, Shamma melanjutkan pendidikan magisternya tahun
2015 dengan beasiswa penuh dari Rhodes dan mengambil konsentrasi kebijakan
publik di Oxford University.
Perempuan kelahiran 1994 itu juga tercatat sebagai siswa
terpandai dengan menduduki peringkat pertama dari seluruh siswa penerima
Beasiswa Rhodes. Pun ia aktif dalam berbagai kegiatan kala menempuh pendidikan
di bangku kuliah.
Ketika masih mahasiswi, Shamma bekerja sebagai analis di
berbagai kantor pemerintahan hingga 2015--yang juga menjadi tonggak awal
kariernya sebagai menteri termuda dunia.
Pada pidato kelulusannya tahun lalu, 2016, Shamma mengatakan :
“Segera
setelah lulus, kamu akan melakukan banyak hal yang mengantarkanmu pada
kesuksesan dan membuat orang sekitarmu menyadari kehadiranmu. Masa depan
bergantung pada anak muda yang memiliki rasa penasaran, kejujuran, kebanggaan,
dan kepandaian sepertimu. Namun satu pesan yang harus kamu ingat ialah, selalu
berpegang teguh dalam setiap kebaikan di manapun kamu berada.”
Oktober 2016, Shamma dilantik menjadi Menteri Bidang Urusan
Pemuda oleh pemerintah UEA.
Saat diwawancarai CNN, Shamma menyampaikan keinginannya untuk
terus bisa melayani negara dan bangsanya. Ia juga berpendapat, penting bagi
pemerintah untuk mulai mendengar serta memperhatikan ide dan suara anak-anak
muda.
Menurut Shamma, tantangan terbesar dalam sebuah negara ialah
tak adanya keeratan hubungan antara pemerintah dengan kaum muda, serta
ketidakpahaman mengenai apa yang sebetulnya dibutuhkan oleh kaum muda.
“Mari
kita duduk, berdiskusi, dan menyelesaikan tantangan yang ada. (Bersama-sama)
kita bisa menjadikan semua sektor publik dan sektor swasta terlibat dengan kaum
muda dan memanfaatkan potensinya,” tutur Shamma.
Jika dalam pewayagan Jawa kita mengenal sosok Srikandi yang
mendunia karena keperkasaannya, maka Shamma adalah paragon dari harapan para
kaum perempuan negaranya
Ia adalah bukti bahwa seorang perempuan muda memiliki
kesempatan yang sama dalam menebar kebaikan dan kebermanfaatan umat. (Kum, Red)
Sumber : Kumparan
0 Komentar