![]() |
Radar Bharindo,Jakarta ~ Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
mencatat sejak dijalankan tahun 2015 hingga kuartal II-2017, program cetak
sawah milik Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI Angkatan Darat (AD)
telah menyulap lahan terlantar milik masyarakat seluas 150.959 hektare menjadi
sawah.
Wakil Ketua BPK Rizal Djalil mengatakan, program kerja yang
dijalankan TNI tersebut sejak 2015 hingga kuartal II-2017 telah memakan
anggaran sebesar Rp 2,6 triliun dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp
4,1 triliun.
“Sejak
dijalankan pada tahun 2015, program ini berjalan sangat baik. Dengan masuknya
TNI, semakin nyata dan semakin konkrit capaian pencetakan sawah,” ucap Rizal di
Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Senin (6/11).
Dia pun mengapresiasi kerja sama Kementan dengan TNI AD yang
telah terjalin sejak 2015 tersebut. Sebab sebelumnya saat Kementan bergerak
sendiri, program cetak sawah yang dikerjakan tak berjalan optimal.
“Ini
program terobosan di bidang pangan. Sesuai hasil audit kami, tidak ada
peraturan yang dilanggar sesuai Peraturan Presiden nomor 54/2010 tentang
pengadaan barang dan jasa,” paparnya.
Kepala Staf TNI AD Mulyono menjelaskan, dalam program cetak
sawah, seluruh pihak diharap maklum apabila di awal alih fungsi lahan itu,
kegiatan bercocok tanam belum dapat berjalan maksimal. Sebab harus terdapat
penyesuaian karakteristik tanah.
“Dari tanah biasa seperti tanah hutan diubah menjadi sawah
itu butuh waktu, karena ada perbedaan karakteristik tanah. Butuh waktu 3 tahun
untuk penyesuaian,” jelasnya. (Kum,Red)
Sumber : Kumparan.com
0 Komentar