![]() | |
Kondisi malam hari di Juche Tower, Korea Utara (Foto: Ed Jones/AFP)
|
Radar Bharindo, ~ Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS)
mengumumkan Sudan telah memutuskan hubungan dagang dan militer dengan Korea
Utara.
Keputusan Sudan tersebut diapreasiasi AS sebagai langkah
tepat dan sejalan dengan misi Washington untuk mengisolasi Korut. Pyongyang
menghadapi kritik dunia usai berulang kali melakukan uji coba misil dan terus
melakukan pengembangan senjata nuklir.
"AS
menyambut baik janji dari Sudan yang akan terus melibatkan diri dalam isu ini
dan kami akan memastikan komitmen tersebut dijalankan," ucap pernyataan
resmi Deplu AS seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/11).
Deplu AS menyatakan, Pemerintah Sudan akan mengumumkan
keputusan ini setelah menggelar rapat dengan beberapa diplomat Negeri Paman Sam
di Khartoum.
Keputusan Sudan semakin membuat Korut terpojok. Pasalnya,
pengumuman ini dibuat selang berapa jam usai Singapura memutuskan menghentikan
perdagangannya dari dan ke Pyongyang.
Kepala Strategi Perdagangan dan Keamanan Direktorat Bea Cukai
Singapura Fauziah A. Sani mengatakan, putusan itu sudah berlaku sejak 8
November lalu.
Singapura merupakan mitra dagang terbesar nomor 7 bagi Korea
Utara. Di Negeri Singa, Korut menaruh kantor kedutaan besarnya di area distrik
finansial.
Walau menghentikan hubungan dagang, Korut bisa sedikit lega.
Sebab, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyatakan negaranya
tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
Filipina sebagai mitra terbesar dan utama Korut telah
memutuskan hubungan dagang sejak September lalu. (Kum,Red)
Sumber : Kumparan.com
0 Komentar