![]() |
Pesawat pemadam kebakaran, saat berupaya memadamkan kobaran
api diatas Geyserville Calipornia, 12/10/2017. (Kent Porter The Press Democrat
Via AP)
|
Radar Bharindo,Ventura ~ Kebakaran di sebelah selatan
California makin meluas secara signifikan, menghanguskan area melebihi luas
kota New York.
Dilansir dari BBC, Senin (11/12/2017), api Thomas di Ventura
dan Santa Barbara telah menghancurkan lahan seluas 93.000 ha selama sepekan.
Hembusan angin kencang menjadikan kebakaran tersebut sebagai
kebakaran hutan terlima terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah negara
bagian California, Amerika serikat.
Api Thomas makin meluas sekitar 20.000 ha per hari. Penduduk
di pesisir pantai diperintahkan untuk segera dievakuasi.
Pada Minggu (10/12/2017) waktu setempat, petugas pemadam
kebakaran melaporkan 15 persen kobaran api telah dipadamkan, namun tingkat itu
kembali menurun menjadi 10 persen karena api terus menyebar.
"Kebakaran ini terus mengancam, tapi kami memiliki
banyak petugas yang tekun bekerja untuk mengendalikan api," kata kepala
kepolisian Santa Barbara, Bill Brown.
Kebakaran yang melanda California secara luas bisa
dikendalikan, namun 200.000 orang telah dievakuasi dari rumah. Sementara,
ratusan bangunan hancur sejak kebakaran pada 4 Desember 2017.
Perintah evakuasi juga dikeluarkan pada Minggu malam di
wilayah Carpinteria, dekat dengan hutan nasional Los Padres, sekitar 160 km
dari Los Angeles.
Badan ramalan cuaca memperkirakan kecepatan angin akan
semakin meningkat pada siang hari, dan menurun pada malam harinya.
Dinas pemadam kebakaran setempat mengunggah gambar kebakaran
di sebuah rumah, di pinggiran Carpinteria. Terlihat nyala api yang besar dan
warna oranye tua mendominasi gambar itu.
California telah menghabiskan waktu selama 7 hari untuk
menghentikan kebakaran hutan, dampak dari munculnya api Thomas.
Api Thomas, dinamakan demikian karena api pertama kali muncul
di dekat Perguruan Tinggi Thomas Aquinas, kemudian terus meluas menjadi
kebakaran terbesar.
Api itu menyapu lebih dari ribuan hektar lahan dalam beberapa
jam, dipicu oleh cuaca yang ekstrem, kelembaban udara yang rendah, angin
kencang, dan tanah kering.
Pejabat setempat mengeluarkan peringatan "ungu",
yang merupakan level tertinggi dari sebuah peringatan. Presiden AS Donald Trump
juga mengeluarkan pernyataan darurat.
Beberapa petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka, dan
satu orang tewas ditemukan di dalam mobilnya, saat melakukan perjalanan
evakuasi.
Kebakaran itu juga dikhawatirkan akan memukul industri
perkebunan bernilai puluhan juta dolar AS. (V.Y,Red)
Sumber :Kompas.com
0 Komentar