![]() |
Mutilasi_Ilustrasi |
Radar
Bharindo, Bandung ~ Setelah dinyatakan hilang kontak dengan
keluargannya, Nuryanto, 37, seorang pengusaha tekstil asal Majalaya diduga
dibunuh dengan cara dimutilasi di Malaysia.
Kuasa
hukum keluarga korban, Hermawan menjelaskan, klein nya berangkat ke Malaysia
pada 17 Januari 2019 lalu. untuk urusan bisnis rutin. Dia sering berkunjung ke
Malaysia untuk mengambil uang pembayaran barang dari rekan bisnisnya disana.
- “Beberapa hari setelah berangkat, pak Nuryanto masih terus kontak dengan keluarga,”kata dia.
Dia
menuturkan, keluarga korban mulai kehilangan kontak sejak 22 Januari 2019.
Sehingga, pihak keluarga mendatangi maskapai penerbangan untuk memastikan data
yang digunakan Nuryanto untuk pulang-pergi Indonesia-Malaysia.
- ’’Soalnya setelah berangkat pada 17 Januari, boss PT Jaya Anugerah Tekstil itu seharusnya dijadwalkan terbang kembali ke tanah air pada 23 Januari 2019,” kata dia.
Setelah
dilakukan pengecekan pada 25 Januari, maskapai tersebut memastikan bahwa pak
Nuryanto tak menggunakan tiketnya dalam penerbangan 23 Januari. Sehingga,
mengetahui bahwa Nuryanto ternyata berangkat bersama rekan kerjanya Ai.
Setalh
dikroscek kembali, di bukit bintang menyatakan bahwa Nuryanto menginap pada
21-23 Januari. Namun, pihak hotel memastikan Nuryanto tidak sempat melakukan
cek out setelah keluar kamar pada 22 Januari.
Selang
beberapa hari tersiar kabar di media sosial bahwa adanya temuan mayat dua mayat
korban mutilasi di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari
2019. Hal itu, membuat keluarga kaget dan panik. Bahkan, keluarga mengenali
pakaian yang dikenakan korban mirip dengan pakaian yang dikenakan Nuryanto saat
berangkat ke Malaysia.
- ’’Keluarga semakin yakin ketika tim kuasa hukum pada 1 Februari, disusul adik Nuryanto 4 Februari berangkat ke Malaysia untuk memastikan. Hasilnya ada kecocokan antara ciri-ciri korban dalam rekaman CCTV hotel bukit bintang tempat pak Nuryanto menginap,’’ ujarnya.
Kondisi
ini dipastikan juga bahwa pihak kepolisian Malaysia sendiri tidak mendapat
laporan kehilangan dari warga setempat. Keluarga Nuryanto lah satu-satunya yang
membuat laporan kehilangan orang dengan ciri-ciri mirip korban mutilasi dan
polisi setempat juga menemukan barang bukti telefon genggam persis seperti
milik Nuryanto.
Meskipun
demikian, Hermawan menegaskan bahwa pihak keluarga belum bisa membawa pulang
jenasah Nuryanto. Soalnya mereka harus menunggu kepastian identitas korban
setelah otoritas setempat mengeluarkan hasil tes DNA dua pekan ke depan.
- ”kita belum bisa membawa jenajah korban ke Indonesia, karena masih menunggu hasil otoritas. Ya, kami harus menunggu dua pekan, baru bisa dibawa ke bandung,” ucap dia.
Sementara
itu, selang beberapa hari Polisi Malaysia dikabarkan telah mengamankan dua
orang terkait kasus mutilasi bos tekstil Bandung, Nuryanto. Kedua orang
tersebut merupakan rekan bisnis Nuryanto di Malaysia. (RusYan,Ant,Red)
Sumber :Antara.CO.ID
0 Komentar