![]() |
Lahan Islamic Centre Bekasi (Tri) |
Radar Bharindo, Bekasi
~ Pengurus Yayasan Nurul Islam KH Noer Ali yang mengelola Islamic Center Bekasi
menolak rencana pembangunan terusan Tol Becakayu. Hal itu karena sebagian lahan
Islamic Center dikabarkan akan terkena proyek itu sampai seluas 4.000 meter.
"Kami mendengar informasi bahwa akan ada pembangunan
Jalan Tol Becakayu yang menggunakan lahan Islamic Centre Bekasi," kata
Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam Paray Said, Kamis (28/2/2019).
Kabar itu didapatkan saat pihaknya mendapati informasi tiga
orang pekerja mengaku dari Waskita datang untuk mengukur lahan memasang patok
di komplek Islamic Center pada Kamis (21/2/2019) pekan sebelumnya. Hanya saja
pihaknya kemudian melarang para petugas tersebut.
Paray mengaku, pihaknya tidak pernah mendapat informasi
perihal ini sampai datangnya para petugas tersebut. Hal yang ia sesalkan,
pihaknya juga tidak dilibatkan dalam pembahasan jika ada lahan Islamic Center
yang kemudian akan digunakan oleh proyek.
Adapun perkiraannya, lahan yang hendak digunakan akan
berdampak pada sejumlah fasilitas atau bangunan di komplek Islamic Center,
seperti bangunan preschool atau taman kanak-kanak, bank sampah, rumah kompos,
juga Masjid Nurul Islam yang masih dalam tahap pembangunan.
Yayasan Nurul Islam Bekasi selaku pengelola Islamic Center
Bekasi khawatir akan pembangunan terusan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu
(Becakayu) dapat menggerus lahan Islamic Center karena saat ini pembangunan
tengah melaju ke Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan.
Pengurus yayasan kemudian menolak jika terusan malah mengambil
lahan Islamic Center.
Mengomentari hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
menyampaikan, sebenarnya lahan Islamic Center merupakan aset pemerintah daerah.
Maka, urusan terusan Becakayu, pihaknya yang akan menyelesaikan.
"Kalau ada pakai lahan Islamic Center, pihak yayasan
udah jangan ribut. Karena yang punya lahan itu adalah Pemkot Bekasi. Nanti saya
yang ngomong," kata wali kota yang akrab disapa Pepen itu, Rabu
(6/3/2018).
Dia mengatakan, dahulu pun pembangunan proyek Tol Becakayu
hendak memasuki kawasan Jalan Ahmad Yani. Namun, pihaknya dapat mengurus
permasalahan itu, karena Jalan Ahmad Yani merupakan kawasan pusat perkotaan
sehingga dikhawatirkan merusak estetika kota.
Pepen meminta pihak yayasan agar tidak menjadikan persoalan
ini menjadi polemik. Ia pun menegaskan, pembangunan terusan Becakayu sudah
melalui serangkaian koordinasi dan memungkinkan pembangunan hanya melalui jalur
belakang Islamic Center.
“Jika melalui jalur belakang Islamic, tentu akan diberikan,
karena ada kali dan taman di belakang itu sendiri yang baru ditata dan lahan
tersebut memang milik mereka,” tandasnya.
(MF,Red)
Sumber Ayo
0 Komentar