Radar Bharindo, Jakarta ~ Pemeritah
akan menghentikan subsidi harga elpiji tiga kilogram (gas melon) mulai
pertengahan tahun 2020. Harga gas melon nantinya akan disesuaikan dengan harga
pasar.
Direktur
Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, harga gas melon akan
disesuaikan dengan harga pasar seperti elpiji 12 kilogram. "Sama lah
dengan elpiji 12 kilogram, tinggal dibagi 3 atau 4 saja, nanti kita
lihat," katanya di Jakarta, Selasa (14/1).
Harga
elpiji 12 kilogram saat ini berada di kisaran Rp 141 ribu. Berarti per
kilogramnya Rp 11.750. Mengacu pada perhitungan tersebut, harga gas melon
nantinya akan menjadi Rp 35.250. Naik sekitar 75 persen dari harga saat ini di
kisaran Rp 20.000.
Kementerian
ESDM menyebut, subsidi terhadap masyarakat miskin yang memakai gas malon akan
tetap diberikan nantinya, namun dengan cara langsung ke sasaran. Yakni dengan
skema menggunakan barcode yang terhubung dengan perbankan.
"Uji
coba di beberapa tempat pakai kartu, Pertamina pakai QR code. Nanti yang beli
elpiji tiga kilogram langsung terekam. Misal, beli tiga tabung Rp 100 ribu,
nanti langsung transfer ke QR ini. Data sudah ada, kebijakan seperti apa, belum
diputuskan," kata Djoko.(FA/Red)
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
0 Komentar