![]() |
Warga Kuwait mulai menggunakan masker saat berpergian setelah kasus virus korona di negara itu melonjak, termasuk melibatkan warga Saudi (Foto: AFP) |
Radar Bharindo, Riyadh ~ Arab Saudi
menghentikan sementara pemberian izin masuk atau visa umrah bagi muslim dari berbagai
negara terkait merebaknya kasus virus korona, termasuk di Timur Tengah.
Penghentian
sementara visa masuk ini juga berlaku bagi turis serta warga asing pemegang
kartu identitas nasional Saudi yang berasal dari negara-negara yang mengalami
wabah virus korona.
BACA JUGA:
Hampir 7
juta jamaah umrah mengunjungi Saudi, khsusunya Makkah dan Madinah, setiap
tahunnya. Sebagian besar masuk melalui Madinah dan Jeddah.
Tindakan
pencegahan juga diperketat di pintu-pintu masuk Saudi, baik jalur darat maupun
bandara. Otoritas kesehatan memverifikasi negara asal pendatang serta kemana
saja mereka melakukan perjalanan.
BACA JUGA:
Wakil
Menteri Kesehatan Saudi Hani bin Abdul Aziz Jokhdar, dikutip dari Arab News,
Rabu (27/2/2020), mengatakan, pedoman penanganan virus korona di negaranya
dijalankan berdasarkan pengalaman negara itu dalam menjaga kesehatan para
jamaah haji setiap tahun.
Setiap
tahunnya Saudi memperketat pemeriksaan jamaah haji dari berbagai negara demi
menghindari wabah penyakit yang bisa saja menular di antara mereka.
BACA JUGA:
Dia
memimpin delegasi Saudi dalam pertemuan Kantor Eksekutif Dewan Menteri Arab
untuk Kesehatan pada Rabu di markas Liga Arab, Kairo, Mesir.
Sebelumnya,
tujuh warga Saudi yang sedang berada di negara lain positif terinfeksi virus
korona. Di antara mereka dilaporkan terinfeksi saat berada di Bahrain dan
Kuwait.
Kementerian
Kesehatan Bahrain pada Rabu menyatakan, enam perempuan Saudi dinyatakan positif
terinfeksi.
Mereka tiba
di Bandara Internasional Bahrain setelah terbang dari Iran, negara di Timur
Tengah dengan peningkatan jumlah penderita korona terbesar.
Jumlah
kasus virus korona yang dikonfirmasi di Iran sejauh ini mencapai 139 orang
dengan 19 orang meninggal. Wakil menteri kesehatan bahkan ikut terinfeksi.
Kuwait juga
mengumumkan kasus pertama virus korona dengan penderita warga negara Saudi.
Pria yang diketahui baru berpergian dari Kota Mashhad, Iran, itu menjalani
karantina selama 14 hari di Kuwait. Sejauh ini 26 kasus virus korona yang
dikonfirmasi di Kuwait.
Hani bin
Abdul Aziz Jokhdar, wakil menteri kesehatan Saudi, mengatakan, pedoman
penanganan virus korona di negaranya dijalankan berdasarkan pengalaman Saudi
dalam menjaga kesehatan para jamaah haji.
Dia
memimpin delegasi Saudi dalam pertemuan Kantor Eksekutif Dewan Menteri Arab
untuk Kesehatan pada Rabu di markas Liga Arab, Kairo, Mesir. (AS/Red)
Sumber : iNews.id
0 Komentar