![]() |
Akibat gempa di Garut, tembok setinggi 14 meter untuk menahan tebing menjadi roboh, videonya detik-detik tembok roboh terekam kamera. |
Radar Bharindo, Jabar ~ Gempa bumi berkekuatan 4,9 skala ritcher memicu
terjadinya tebing longsor di wilayah Palasari Cijolang, Limbangan Garut, Jumat
(21/2/2020) pagi. Menurut warga setempat longsor terjadi sesaat setelah getaran
gempa yang terjadi pukul 07.57 waktu setempat.
Material
longsor berada di sekitar jalan raya Limbangan-Nagreg. Masyarakat diimbau untuk
berhati-hati dalam berkendara saat melintasi titik terjadinya longsoran. Gempa
dirasakan warga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Baca:Gempa
Berkekuatan 4,9 SR Guncang Tasikmalaya, Tidak Berpotensi Tsunami).
BMKG
menyebutkan dalam rilis (21/2/2020) bahwa masyarakat Garut dan sekitarnya
merasakan guncangan gempa. Mereka yang berada di Garut, Tasikmalaya dan
Pangandaran merasakan gempa dengan intensitas II – III MMI dan masyarakat di
Sukabumi III MMI.
"MMI
atau Modified Mercalli Intensity merupakan skala untuk mengukur kekuatan gempa
bumi. Skala pada II MMI menjelaskan bahwa getaran dirasakan oleh beberapa
orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, sedangkan III MMI yaitu
getaran dirasakan nyata dalam rumah; terasa getaran seakan-akan ada truk
berlalu," ujar Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi
Bencana BNPB.
Menurut
BMKG, gempa tektonik ini memiliki episenter terletak pada 112 km barat daya
Kabupaten Tasikmalaya dan berkedalaman 11 km. Gempa tersebut tidak memicu
terjadinya tsunami. (NS/Red)
0 Komentar