![]() |
Jerman akan meningkatkan perlindungan di masjid-masjid pasca serangan teroris rasis. Foto/Washington Post |
Radar Bharindo, Jerman ~ Perlindungan
terhadap masjid-masjid di Jerman akan ditingkatkan setelah aksi penembakan
massal di dua bar hookah atau shisha minggu ini. Hal itu diungkapkan oleh
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer. Ia bahkan menyebut terorisme sayap
kanan sebagai ancaman keamanan utama.
"Ancaman
keamanan dari ekstremisme sayap kanan, anti-Semitisme dan rasisme sangat
tinggi," kata Seehofer seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu
(22/2/2020).
Ia
menambahkan bahwa terorisme sayap kanan adalah masalah keamanan
"terbesar" yang dihadapi negara itu.
Baca Juga:
Komentar
Seehofer ini muncul setelah seorang pria berusia 43 tahun yang diduga mempunyai
latar belakang sayap kanan menembaki dua bar hookah atau shihsa di Hanau,
negara bagian Hesse. Selama mengamuk, tersangka membunuh sembilan pengunjung,
termasuk lima warga negara Turki, sebelum membunuh ibunya dan mengambil nyawanya
sendiri di apartemennya.
Mengecam
aksi penembakan itu sebagai serangan teroris yang bermotif rasial, Seehofer
berjanji untuk meningkatkan pengawasan fasilitas sensitif, terutama masjid. Ia
juga berjanji untuk meningkatkan kehadiran polisi di stasiun kereta api,
bandara dan perlintasan perbatasan.
Kanselir
Angela Merkel sebelumnya mengatakan bahwa rasisme adalah "racun" yang
harus diatasi masyarakat. (Baca: Kanselir Jerman: Rasisme adalah Racun!)
Seehofer
menekankan bahwa ada serangkaian serangan sayap kanan di Jerman dalam beberapa
bulan terakhir.
Pada
Oktober, seorang pria bersenjata menembak dua orang di Halle di timur laut,
setelah gagal menyerbu sebuah sinagog selama liburan Yahudi, Yom Kippur. Tahun
lalu, seorang tersangka yang mempunyai hubungan dengan sayap kanan menembak
jatuh Walter Luebcke, seorang politisi lokal dari Christian Democratic Union
(CDU) yang berkuasa. (ian /Red)
0 Komentar