Pejabat China menjelaskan, beberapa pasien yang
sebelumnya telah pulih diketahui kembali terinfeksi. Kondisi itu menunjukkan
wabah mungkin lebih sulit diberantas dibandingkan perkiraan sebelumnya.
![]() |
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.(Foto:AFP) |
Radar Bharindo, Jenewa ~ Cepatnya
penyebaran virus corona (Covid-19) meningkatkan kekhawatiran terhadap wabah
tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) segera menaikkan kewaspadaan risiko
penyebaran dan dampak global menjadi "sangat tinggi".
Kepala WHO
Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan organisasinya tidak meremehkan risiko
wabah tersebut.
"Itulah
mengapa kami katakan hari ini risiko global sangat tinggi. Kami meningkatkannya
dari 'tinggi' menjadi 'sangat tinggi'," ungkap Tedros.
Baca Juga:
➤
Tedros
menyatakan China daratan melaporkan 329 kasus baru dalam 24 jam terakhir,
terendah dalam lebih dari sebulan. Saat ini total kasus di China mencapai lebih
dari 78.800 kasus dengan sekitar 2.800 orang tewas.
Juru bicara
WHO Christian Lindmeier menyatakan skenario virus corona menjadi berbagai atau
semua negara merupakan sesuatu yang telah diperkirakan.
Wabah di
luar China mengalami peningkatan pesat. Meksiko, Nigeria, Estonia, Denmark,
Belanda dan Lithuania melaporkan kasus pertama, semua terkait sejarah
perjalanan di Italia.
Meksiko
menjadi negara kedua di Amerika Latin yang mengonfirmasi virus itu setelah
Brasil.
"Mongolia
yang belum mengonfirmasi kasus menempatkan Presiden Battulga Khaltmaa dalam
karantina sebagai langkah pencegahan setelah dia kembali dari perjalanan ke
China," ungkap laporan media nasional.
Pejabat
china menjelaskan, beberapa pasien yang sebelumnya telah pulih diketahui
kembali terinfeksi. Kondisi itu menunjukkan wabah mungkin lebih sulit
diberantas dibandingkan perkiraan sebelumnya.(Sr/Red)
Sumber : SINDO
0 Komentar